[Latest News][6]

Internasional
Israel-Palestina
Nasional
Olahraga
Papua
Pasifik
Pertahanan & Keamanan
Politik
Sejarah
Sorotan
Tren Sosial

Perlakuan Kejam Israel Kepada Rakyat Palestina (1)

Pelanggaran Hak Asasi Manusia di tanah Palestina memang menjadi “lagu lama” setidaknya hampir setengah abad sejak Israel menduduki wilayah itu. Tepi Barat, Jalur Gaza, dan juga Yerusalem Timur yang dicita-citakan menjadi ibukota Palestina itu direbut Israel setelah perang tahun 1967 sekaligus awal dari cerita Perlakuan Kejam Israel Kepada Rakyat Palestina.

Sementara pada tahun 2005 Israel dipaksa menarik diri dari Jalur Gaza yang dikelola HAMAS yang hingga kini dalam blokade tembok-tembok raksasa Israel. Bukan hanya pada Jalur Gaza, Israel juga memperlakukan hal yang sama pada Bethlehem, sebuah kota yang dipercayai menjadi tempat kelahiran Yesus bagi umat Nasrani di seluruh dunia.

FOTO Editorizal: Sekelompok orang berkostum Santa Clausberhadapan dengan tentara Israel di Betlehem (abc.net)
Tembok-tembok itu telah memisahkan antara Bethlehem dan Tepi Barat dengan Yerusalem yang membuat siapapun umat Nasrani disana yang ingin mengunjungi situs suci mereka di Yerusalem harus melewati pos pemeriksaan untuk mendapatkan izin Israel. Aksi sekelompok orang di Bethlehem yang memakai kostum Santa Claus setiap menjelang perayaan Natal telah menjadi simbol perlawanan orang-orang disana sejak lama

FOTO Editorizal: Makarim Wibisono (AFP)

Betapa memilukannya setiap kali mendengar cerita tentang perlakuan kejam Israel kepada rakyat Palestina, seperti yang juga “diceritakan oleh Makarim Wibisono” dalam program talk show Apa Kabar Indonesia Malam TVONE edisi 21 Desember 2017.

Makarim Wibisono sendiri merupakan mantan duta besar Indonesia untuk PBB periode 2004-2007 dan juga pernah mengemban tugas sebagai pelapor khusus HAM PBB untuk wilayah Palestina.

Orang-orang palestina di Yerusalem dibuat tidak kerasan misalnya pada waktu malam hari dilempar (bom bau busuk) yang baunya menusuk sekali karena (bom) itu diambil dari sari binatang.
Bom yang batal dibeli pasukan paramiliter cadangan kepolisian India ini menurut keterangan Daily Sabah dibuat oleh perusahaan Odortec. Bom ini memiliki bau seperti sampah, sulfur, dan bangkai binatang yang membusuk.
Kedua, mereka (Israel) itu menangkap anak-anak dibawah umur pada jam 12 malam yang dituduh sebagai orang yang (terlibat) melempar batu. Kalau kita melihat dari konvensi hukum anak maka kalau ada kesalahan anak itu selalu ditangani secara khusus dan menggunakan pengadilan-pengadilan khusus. Sementara di Palestina masalah-masalah penangkapan anak itu dilakukan oleh IDF (Israel Defance Force), jadi (yang menangkap) tentara bukan polisi kemudian biasanya langsung ditangkap lalu disuruh tidur di truk-truk. Ketika orang tuanya menanyakan dasar penangkapan anaknya (Israel menunjukan surat) tapi dalam bahasa Hebrew sementara (orang tuanya) tidak ada yang bisa mengerti.
Mendengar cerita ini kita akan langsung teringat Keluarga Tamimi. Sebuah keluarga yang tinggal di desa Nabi Saleh telah dikenal dunia kerena perjuangan mereka melawan perlakuan kejam Israel, sudah banyak jiwa yang dikorbankan keluarga itu. Dari keluarga itu yang paling fenomenal adalah Ahed Tamimi, remaja perempuan yang dengan berani menampar tentara Israel.

FOTO Editorizal: Ahed Tamimi mengepalkan tinju ke seorang tentara Israel pada 2012. (Abbas Momani)
Sebuah video beredar pada bulan Desember 2017 memperlihatkan Ahed Tamimi (16) memukuli tentara Israel setelah menyuruh tentara bersenjata itu untuk pergi, aksi yang cenderung provokatif itu mengancamnya pada hukuman 14 tahun penjara dan saat ini ia masih menjalani proses peradilan. Atas hal ini nampaknya Israel secara sadar tidak ingin lagi dipermalukan bocah perempuan yang telah menjadi sorotan dunia itu

Betapapun Ahed Tamimi tidak bisa menerima sepupunya Mohammed Tamimi (14) yang harus mengalami koma karena ditembak di kepala dengan peluru karet dari jarak dekat pada 15 Desember 2017. Namun terkait hal ini reaksi militer Israel justru bungkam ketika dihubungi Al Jazeera.
Ditengah proses hukum yang tengah dijalani, saudaranya di wilayah yang berbeda menjadi orang pertama yang tewas di tahun 2018 setelah ditembak Israel tepat dibagian leher. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina Musab Firas al-Tamimi (17) tewas ditembak di Desa Deir Nitham, utara Ramallah, Tepi Barat.

FOTO Editorizal: Musab Faris al-Tamimi (REUTERS)
Ketika militer Israel menuduh orang-orang Palestina menggunakan anak-anak sebagai alat propaganda, tapi faktanya Israel juga menjadikan anak-anak sebagai alat teror dengan ratusan anak ditangkap setiap tahunnya. Menurut data yang diberikan militer Israel dan IPS kepada B’Tselem pada akhir November 2017 saja terdapat 313 anak di bawah umur yang dipenjarakan Israel.


Selanjutnya baca Perlakuan Kejam Israel Kepada Rakyat Palestina bagian kedua (2)

About

Editorizal adalah situs blog pribadi yang memuat artikel terbaik yang membahas berbagai topik yang menjadi perhatian penulis.

1 komentar

Start typing and press Enter to search